Rabu, 18 November 2009

BAB 5

STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

1. Kebijakan Ekonomi Dalam Negeri

  • Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan pemerintah didalam memungut pajak dan membelanjakan pendapatan pajak tersebut untuk membiayai kegiatan-kegiatannya. Kebijakan ini dijalankan oleh bank sentral untuk mengatur jumlah uang dalam perekonomian.

Kebijakan Moneter adalah kebijakan pemerintah dalam mengendalikan harga-harga. Kedua kebijakan ini dilakukan pemerintah untuk mencapai tujuan yaitu :

1. Untuk mengatasi masalah-masalah pokok makro ekonomi yang selalu timbul yaitu masalah pengangguran, masalah kenaikan harga-harga dan masalah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang memuaskan.

2. Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan dialokasikan ke berbagai kegiatan ekonomi secara efisien

3. Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak sesuai yang selalu tercipta didalam masyarakat yang kegiatan-kegiatan ekonominya terutama diatur oleh sistem pasar bebas.

Fungsi Kebijakan Fiskal dan kebijakan Moneter

Fungsi kebijakan fiskal yaitu untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi, telah digu-

nakan sejak setengah abad yang lalu. Sebelum itu orang berpendapat bahwa pem-

erintah haruslah menjadi contoh kepada masyarakat yaitu pemerintah haruslah be-

rbelanja sesuai dengan pendapatannya.

Fungsi kebijakan moneter yaitu untuk mengendalikan tingkat harga-harga yaitu

Untuk menjaga harga-harga tetap stabil. Tetapi kebijakan moneter juga digunakan

sebagai kebijakan untuk mengatasi pengangguran dan sebagai alat untuk mengga-

lakan pertumbuhan ekonomi.

2. Kebijakan Ekonomi Luar Negeri

Kebijakan Pasar Bebas

Kebijakan Pasar Bebas merupakan suatu kebijakan dimana anggota masyarakat di

berikan kebebasan yang sepenuh-penuhnya untuk menentukan kegiatan ekonomi

yang ingin mereka lakukan. Arti dari kebebasan penuh adalah dimana pemerintah

sama sekali tidak campur tangan dan tidak pula berusaha untuk mempengaruhi

kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat.

Kebijakan Ekonomi Perencanaan Pusat

Kebijakan ini dipraktekan dinegara-negara komunis yang wujud hingga awal thn

1990-an, kebijakan dimana pemerintah sepenuh-penuhnya menentukan corak keg-

iatan ekonomi yang akan dilakukan berdasarkan pada perencanaan terhadap jenis

dan jumlah yang akan diproduksi maka badan perencanaan ekonomi akan memb-

rikan tugas-tugas kepada berbagai unit produksi yang diwajibkan untuk mencapai

sasaran-sasaran tertentu dalam kegiatan memproduksi barang-barang yang menja-

di tanggung jawabnya. Kebijakan ini sebagai akibat keyakinan yang sangat berbe-

da dengan ideologi yang menjadi landasan kepada sistem mekanisme pasar, dikar-

nakan kegiatan ekonomi yang diatur oleh mekanisme pasar selalu menimbulkan

pengangguran dan ketidakadilan oleh karena negara-negara sosialis komunis ber

keyakinan: kebebasan masyarakat untuk menentukan jenis barang yang harus dih-

asilkan dan bagaimana caranya memproduksi barang tersebut perlu diserahkan

sepenuhnya kepada perencanaan pemerintah.

3. Strategi Upaya Minimum

Perubahan-perubahan selalu berlaku diberbagai perekonomian perlu dibuat penyesuaian-penyesuaian agar mencapai keseimbangan kembali. Akan tetapi dalam prakteknya adakala perubahan-perubahan yang berlaku dalam pasar tidak diikuti oleh penyelarasan-penyelarasan yang sesuai dengan yang diperlukan untuk mewujudkan kegiatan ekonomi minimum. Sebagai akibat ketidak efisienan didalam pasar merugikan operasi mekanisme pasar. Perkembangan ekonomi yang tidak seimbang diberbagai daerah adalah contoh ketidakefisiensian pasar.

4. Strategi Pembangunan Seimbang

Strategi Pembangunan Seimbang bisa diartikan sebagai pembangunan berbagai

jenis industri secara berbarengan sehingga industri tersebut saling menciptakan pasar bagi yang lain. Selain itu dapat juga diartikan sebagai keseimbangan pembangunan diberbagai sektor. Singkatnya teori pembangunan seimbang ini mengharuskan adanya pembangunan yang serentak dan harmonis diberbagai sektor industri. Untuk itu diperlukan keseimbangan antara sisi permintaan dan sisi penawaran. Sisi penawaran memberikan tekanan kepada pembangunan serentak disemua sektor yang paling berkaitan dan berfungsi meningkatkan penawaran barang. Sebaliknya sisi permintaan berhubungan dengan penyediaan kesempatan kerja yang lebih besar dan penambahan pendapatan agar perminyaan barang dan jasa dapat tumbuh. Pembangunan seimbang ini biasanya dilaksanakan dengan maksud untuk menjaga proses pembangunan tidak menghadapi hambatan-hambatan dalam :

(1) Memperoleh bahan baku tenaga ahli sumber daya energi dan fasilitas-fasilitas untuk mengangkut hasil-hasil yang diproduksi kepasar.

(2) Memperoleh pasar untuk barang-barang yang telah dan yang akan diproduksikan.

Dengan demikian pembangunan seimbang dapatlah didefinisikan sebagai usaha pembangunan yang berupaya untuk mengatur program investasi sedemikian rupa sehingga tidak akan timbul hambatan-hambatan yang bersumber dari penawaran maupun permintaan.

Tujuan utama strategi ini adalah untuk menciptakan berbagai jenis industri yang berkaitan erat satu sama lain sehingga setiap industri akan memperoleh eksternalitas ekonomi sebagai akibat dari industralisasi seperti itu. Scitovsky mendefinisikan eksternalitas ekonomi sebagai jasa-jasa yang diperoleh dengan Cuma-Cuma oleh sesuatu industri dari satu atau beberapa industri lainnya. Dengan demikian jika sebuah perusahaan memperoleh eksternalitas ekonomi maka biaya ekonominya dapat dikurangi dan perusahaan tersebut dapat melaksanakan kegiatan dengan lebih efisien.

Menurut Rosenstein-Rodan pembangunan ekonomi secara besar-besaran akan menciptakan 3 macam eksternalitas ekonomi yaitu :

(1) yang diakibatkan oleh perluasan pasar

(2) karena industri yang sama letaknya berdekatan

(3) karena adanya industri lain dalam perekonomian tersebut.

Menurut pendapat Nurkse tidak banyak berbeda dengan Rosenstein-Rodan. Dalam analisisnya ia menekankan bahwa pembangunan ekonomi bukan saja mengalami kesukaran dalam mendapatkan modal yang dibutuhkan tapi juga akan mendapatkan pasar barang-barang industri yang akan dikembangkan. Nurkse mengatakan bahwa investasi sangat rendah karena kecilnya daya beli masyarakat, sedangkan daya beli tersebut disebabkan oleh rendahnya pendapatan riil masyarakat, rendahnya pendapatan riil masyarakat disebabkan oleh rendahnya produktivitas. Menurut Nurkse faktor yang paling penting yang menentukan luasnya pasar adalah tingkat produktivitas. Nurkse mempunyai pendapat yang sama dengan Rosenstein-Rodan mengenai peranan perluasan pasar dalam mempertinggi efisiensi suatu industri yakni pasar merupakan eksternalitas ekonomi bagi berbagai industri.

Hirscman mengelompokkan Scitovsky dan lewis sebagai pencipta teori pembangunan yang menekankan perlunya keseimbangan dalam penawaran sedangkan Rosenstein-Rodan menekankan dalam sisi permintaan. Scitovsky mengungkapkan adanya 2 konsep eksternalitas ekonomi dengan manfaat yang diperoleh suatu industri dari adanya dua eksternalitas ekonomi yang ada dalam perekonomian tersebut. Eksternalitas ekonomi dibedakan menjadi 2 yaitu :

(1) Terdapat dalam teori keseimbangan ( Equilibrium theory )

(2) Terdapat dalam teori keseimbangan eksternalitas ekonomi yang diartikan sebagai perbaikan efisiensi yang terjadi pada suatu industri sbagai akibat dari perbaikan teknologi pada industri lain.

4. Strategi Pembangunan Tak Seimbang

Teori ini dikemukakan oleh Hirschman dan Streeten. Menurut mereka pembangunan tak seimbang adalah pola pembangunan yang lebih cocok untuk mempercepat proses pembangunan dinegara yang sedang berkembang. Menurut Hirschman jika kita mengamati proses pembangunan yang terjadi antara 2 periode waktu tertentu akan tampak bahwa berbagai sektor kegiatan perekonomian mengalami perkembangan dengan laju yang berbeda, yang berarti pula bahwa pembangunan berjalan dengan baiktidak seimbang. Pembangunan tak seimabng ini dianggap lebih sesuai untuk dilaksanakan dinegara yang sedang berkembang karena negara-negara tersebut menghadapi masalah kekurangan sumber daya, dengan melaksanakan pembangunan tak seimbang maka usaha pembangunan pada suatu periode waktu tertentu dipusatkan pada beberapa sektor yang akan mendorong penanaman modal yang terpengaruh diberbagai sektor pada periode waktu berikutnya. Pembangunan tak seimbang ini menciptakan gangguan-gangguan dan ketidakseimbangan dalam kegiatan ekonomi. Keadaan tersebut akan menjadi perangsang untuk melaksanakan investasi yang lebih banyak pada masa yang akan datang. Dengan demikian pembangunan tak seimbang akan mempercepat ekonomi pada masa yang akan datang. Persoalan pokok yang dianalisis Hirschman dalam teori pembangunan tak seimbang adalah bagaimana caranya untuk menentukan proyek yang harus didahulukan pembangunannya, dimana proyek-proyek tersebut memerlukan modal dan sumber daya lainnya melebihi modal dan sumber daya yang tersedia yang bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal. Cara pengalokasian sumber daya tersebut dibedakan menjadi 2 cara yaitu :

(1) Cara pilihan pengganti (Substitution Choices)

(2) Cara pilihan penundaan (Postponement Choices)

Hirschman ternyata lebih memusatkan pada pilihan yang kedua yaitu pilihan penundaan. Inti analisisnya adalah penetuan prioritas dari proyek-proyek yang akan dilaksanakan haruslah ditentukan atas dasar penilaian tentang tingkat kemampuan dari proyek tersebut dalam mendorong pengembangan proyek-proyek lainnya, dengan kata lain pembangunan tak seimbang yang dikemukakan oleh Hirschman bertujuan untuk menentukan jenis proyek-proyek yang harus dibangun terlebih dahulu untuk menjamin terciptanya pembangunan yang maksimal diwaktu yang akan datang. Berdasarkan pemilihan proyek diatas hirschman menganalisis masalah alokasi sumber daya antara sektor prasarana atau social overhead capital (SOC) dengan sektor produktif yang langsung menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.

BAB 6

PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI

1. Pengertian, Unsur, dan Fungsi Perencanaan

Pengertian

Perencanaan adalah teknik atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu

yang telah ditetapkan sebelumnya serta telah dirumuskan oleh badan perencana

pusat.

Unsur-unsur dalam perencanaan

Setiap perencanaan pembangunan harus mengandung unsur-unsur sbb:

(1) Kebijakan dasar atau strategi dasar rencana tersebut

(2) Adanya kerangka rencana makro. Dalam kerangka ini dihubungkan berbagai variabel-variabel pembangunan serta implikasi hubungan tersebut.

(3) Perkiraan sumber-sumber pembangunan khususnya sumber-sumber perencanaan pembangunan.

(4) Uraian tentang kerangka kebijaksanaan yang konsisten seperti misalnya kebijaksanaan fiskal, moneter, harga dan kebijaksanaan sektoral lainnya.

(5) Perencanaan pembangunan adalah program investasi yang dilakukan secara sektoral

(6) Perencanaan pembangunan adalah administrasi pembangunan yang mendukung usaha perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tersebut.

Fungsi perencanaan

Fungsi dari perencanaan adalah :

(1) Dengan perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan,

adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.

(2) Dengan perencanaan dapat dilakukan suatu perkiraan potensi, prospek, pe-

rkembangan, hambatan, serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa datang.

(3) Perencanaan memberikan kesempatan untuk mengadakan pilihan yang ter

baik.

(4) Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi penti

ngnya tujuan.

(5) Perencanaan sebagai alat untuk mengukur atau standar untuk mengadakan

Pengawasan evaluasi.

2. Perlunya Perencanaan Pembangunan

Perencanaan pembangunan sangat diperlukan untuk menentukan menentukan berhasil atau tidaknya suatu pembangunan. Perencanaan pembangunan dapat mendeteksi kemungkinan-kemungkinan kesalahan yang dilakukan dan dapat mengevaluasi perencanaan yang telah dilaksanakan.

3. Sifat, Proses, dan Peranan Perencanaan Ekonomi

Sifat Perencanaan Ekonomi

Sifat Perencanaan Ekonomi adalah bersifat menyeluruh (Komprehensif) atau

Parsial . Suatu rencana yang bersifat komprehensif menetapkan sasarannya men

cakup seluruh aspek sebagian dari perekonomian nasional seperti sektor industri, pertanian, luar negeri dan sebagainya.

Proses Perencanaan ekonomi

Proses Perencanaan ekonomi dibagi menjadi 4 yaitu :

Tahap 1 : Fungsi kesejahteraan yang memberikan suatu tujuan apakah perenca-

naan (dan para perencana) akan memenuhi tujuan nasional atau tidak.

Tahap 2 : Mengukur ketersediaan sumberdaya-sumber daya yang langka selama

periode perencanaan tersebut: tabungan, bantuan LN, penerimaan pem

erintah, penerimaan ekspor, tenaga kerja terlatih dll.

Tahap 3 : Memilih berbagai cara kegiatan yang bisa digunakan untuk mencapai

tujuan nasional.

Tahap 4 : Mengerjakan proses pemilihan kegiatan-kegiatan yang memungkinkan

dan penting untuk mencapai tujuan nasional tanpa terganggu oleh ada

nya kendala-kendala sumber daya dan organisasional.

Peranan Perencanaan Ekonomi

Perencanaan ekonomi dapat memulai untuk menetapkan seperangkat tujuan alter

natif dan prioritas-prioritas kemudian menyiapkan strategi-strategi alternatif yang

masing-masing dirancang untuk menunjukan yang terbaik pada suatu prioritas-pri

oritas yang berbeda.

4. Perencanaan Dalam Berbagai Bentuk Sistem Ekonomi

Perencanaan Ekonomi dalam Perekonomian Kapitalis

Perencanaan memainkan peranan yang sangat penting dalam proses ekonomi bahkan dalam perekonomian yang didominasi oleh pihak swasta sekalipun seperti Amerika serikat, Inggris, Jepang. Dinegara kapitalis walaupun secara tidak langsung dalam perekonomian tersebut perencanaan pada umumnya merupakan usaha dengan sadar dilakukan pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengerjaan yang tinggi dan harga-harga yang stabil. Melalui berbagai instrumen kebijakan fiskal dan moneter. Oleh karena sistem mekanisme pasar yang benar-benar bebas dapat mengarah kepada situasi yang sangat tidak stabil yang dicerminkan oleh gejolak yang luar biasa dalam pendapatan dan pengerjaan selama kurun waktu siklus usaha. Tingkat pengerjaan yang lebih besar dan pendapatan yang tiinggi bagi penduduk yang semakin meningkat disebabkan oleh adanya kebijaksanaan ekspansi moneter, Peningkatan pengeluaran pemerintah dan penyesuaian tarif pajak. Inflasi dan deflasi melalui kebijaksanaan-kebijaksanaan fiskal, penyesuaian tingkat bunga, dan garis pedoman mengenai harga upah, gejolak neraca pembayaran dinetralisir melalui penyesuaian tarif, pengendalian devisa, kuota impor serta perangsang pajak. Seluruh alat kebijaksanaan diatas meskipun aktif tapi tidak bersifat secara langsung.bersifat secara langsung dalam arti bahwa keseuanya mendorong perekonomian kearah yang diinginkan, sedangkan bersifat tidak langsung adalah bahwa kebijaksanaan tersebut hanya untuk menciptakan keadaan yang menguntungkan, dimana para pengambil keputusan dari pihak swasta dipengaruhi untuk berprilaku dengan suatu cara yang memungkinkannya terwujud nya pertumbuhan ekonomi yang stabil secara terus-menerus. Jadi, kalaupun tidak terdapat rencana ekonomi yang terisi kebanyakan perekonomian : kapitalis dalam arti seperangkat sasaran tertentu yang ditetapkan, tapi perencanaan pemerintah dilaksanakan dengan trend masa lalu dan proyeksi keadaan ekonomi dimasa yang akan datang.

Perencanaan dalam Perekonomian Sosialis

Perencanaan ini dikaitkan terutama dengan perekonomian Uni sovyet ( Sebelum

negara uni ini bubar ) dan perekonomian ala Uni Sovyet di Eropa timur dan Asia

( terutama RRC ) dimana pemerintah secara aktif dan langsung mengendalikan ge

Rak perekonomian melalui suatu proses pengambilan keputusan yang terpusat.

seperangkat sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu oleh para perencana pu

sat merupakan dasar penyusunan rencana ekonomi nasional yang lengkap dan

komprehensif . jadi perbedaan yang esensial antara perencanaan dalam perekono

mian kapitalis dan sosialis adalah rangsangan versusu pengendalian. Peranan pere

ncanaan dalam perekonomian kapitalis hanya berusaha unutuk mencegah agar per

ekonomian tidak keluar dari lintasan pertumbuhan yang stabil yang diinginkan me

lalui alat-alat kebijaksanaan yang aktif namun tidak langsung, sedangkan perencanaan sosialis bukan hanya menetapkan seperangkat sasaran tertentuyang merupakan suatu rangkaian kemajuan ekonomi yang diinginkan akan tetapi juga berusaha melaksanakan rencana dengan mengendalikan secara langsung kegiatan-kegiatan dari hampir seluruh unit-unit produksi secara keseluruhan.

Perencanaan dalam Perekonomian Campuran

Perekonomian campuran bercirikan adanya suatu lingkungan kelembagaan diman

a sebagian dari sumber daya produktif dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta se-

dangkan sebagian lainnya dimiliki oleh pemerintah. Tampak 2 Aspek dalam pere

konomian campuran yaitu :

(1) Penggunaan tabungan masyarakat dan pembayaran LN dilakukan dengan sen-

Ngaja oleh pemerintah untuk melaksanakan investasi pada proyek pemerintah dan memobilisir serta menyalurkan sumber daya yang langka ke bidang-bidang yang bisa diharapkan akan memberikan sumbangan kearah terwujudnya kemajuan ekonomi dalam jangka panjang.

(2) Kebijaksanaan pemerintah untuk mempermudah , merangsang, mengarahkan

Serta dalam beberapa hal, mengendalikan kegiatan ekonomi swasta untuk menjamin suatu hubungan yang serasi antara keinginan para pengusaha swasta dan rencana perekonomian dari pemerintah pusat.

Sifat dari kompromi dari keadaan tersebut yaitu antara rangsangan kapitalis dan

pengendalian sosialis tampak jelas dari karakteristik perencanaan dalam perekono

mian tersebut.

5. Syarat-Syarat Berhasilnya Suatu Perencanaan

Syarat-Syarat Berhasilnya Suatu Perencanaan adalah :

(1) Mencoba Mengkoordinasikan data pada suatu lembaga, setidak-tidaknya memberikan informasi yang baik dimana tempat data dikumpulkan atau disusun.

(2) Mencoba mendorong lembaga atau instansi agar dapat bekerja sama dengan cara mengalokasikan dana menurut masalahnya.

(3) Membentuk koordinasi wilayah atau region

(4) Tahap-tahap dalam perencanaan dilakukan dengan sebaik-baiknya.

(5) Mengusahakan adanya hubungan yang baik antara BAPPEDA dan berbagai instansi yang terkait.

6. Perencanaan Pembangunan di Indonesia

Perencanaan pembangunan ekonomi pada masa Orde Lama :

(1) Thn 1947, dimulai suatu perencanaan beberapa sektor ekonomi dan diberi nama Plan produksi 3 tahun RI untuk thn 1948, 1949 dan 1950. Ditujukan terhadap bidang-bidang pertanian, peternakan, perindustrian, dan kehutanan.

(2) Thn 1952, dimulai usaha-usaha perencanaan yang bersifat menyeluruh.

(3) Thn 1956-1960 telah berhasil disusun suatu rencana pembangunan 5 tahun.

(4) Thn 1961-1969 berhasil disusun rencana pembangunan nasional semesta berencana yang meliputi jangka waktu 8 tahun ini terbagi atas tahapan 3 dan 5 thn.

Perencanaan pembangunan ekonomi pada masa Orde Baru

Perencanaan pembangunan ekonomi masa orde Baru terdapat dalam kerangka :

(1) Jangka Panjang : Pendekatan pembangunan bangsa yang berdasarkan pada

Pendekatan pembangunan secara utuh dan terpadu antara

berbagai aspek kehidupan masyarakat.

(2) Jangka Menengah : Pendekatan pembangunan ekonomi dan sosial dengan le-

lebih bertitik berat pada pembangunan sektor pertanian

dan pengembangan sektor sosial serta kelembagaan men-

uju kesejahteraan dan keadilan sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar